
Peneliti Farmasi UGM, Prof. Dr. Ediati Sasmito,
S.E., Apt., tengah memanfaatkan Mengkudu
( Morinda citrifolia) untuk bahan obat peningkatan
sistem kekebalan tubuh (imunitas). Kandungan
polisakarida dalam mengkudu bisa dimanfaatkan
sebagai
immunostimulator untuk membantu
menormalkan sistem imun.
Sistem imun harus
normal, jika imunnya terlalu tinggi akan terjadi
alergi, jika imunnya rendah rentan terhadap
infeksi bakteri,
Kendati berkonsentrasi pada mengkudu, Ediati
bersama timnya juga mengkombinasikannya
dengan bahan lain, ekstrak kulit manggis.
Kandungan xanton dari kulit manggis menurut
Ediati bisa menjadi antioksidan yang juga
mempengaruhi sistem imun.
Ia menjelaskan, kombinasi kedua ekstrak dua
bahan alam ini akan menjadi penetralisir sistem
imun secara alami. Ediati menegaskan,
formulasi yang sedang dikembangkannya
nantinya bisa menjadi minuman berkategori
jamu, sehingga tidak menimbulkan efek samping
yang berarti.
Selain fokus pada pengembangan formula obat
herbal,lulusan doktor dari State University of
Antwerp, Belgia, ini juga sedang meneliti
dampak penggunaan ekstrak mengkudu
terhadap pasien penderita kanker. Kita tahu
bahwa obat kanker yang dikonsumsi dapat
menurunkan sistem imun, sehingga dengan
diberikan immunostimulator dari mengkudu,
sistem imun pasien dapat kembali normal, ujar
wanita kelahiran Tegal 62 tahun lalu ini.
Menurutnya, di dalam tubuh manusia terdapat
sel-sel yang berperan dalam pembentukan imun.
Dengan memberikan immunostimulan, dapat
dilihat apakah sel-sel yang berperan tadi
perbanyakannya meningkat atau tidak. Dari
penelitianya yang dilakukan pada hewan
percobaan, kata Ediati, saat diberikan sel kanker
sistem imun hewan tersebut mengalami
penurunan.
Kemudian kita tambahkan ekstrak mengkudu,
ternyata juga bisa meningkatkan sel-sel yang
berperan meningkatkan sistem imun, tuturnya.
Ediati berharap, penelitiannya ini dapat
dikembangkan dan bermanfaat bagi masyarakat
di kemudian hari terutama untuk pasien
penderita kanker.