Jangan bayangkan dulu
binatang amphibi yang kotor, berlendir dan
gemar melompat, sebab banyak katak saat ini
dikonsumsi sebagai teman nasi.
Swike, begitu sebutannya di Indonesia. Makanan
asal Tionghoa ini biasanya menggunakan paha
katak untuk ditumis, digoreng, dijadikan sup
serta dipepes.
Meski kontroversi agama dan
sosial, tapi sebenarnya adakah manfaat
kesehatan dari swike?
Ahli gizi, Marc Lawrence mengatakan, katak
mengandung protein yang tinggi atau 16 gram
per porsi dan 0,3 gram lemak. Paha katak juga
kaya omega-3 asam lemak, kalium dan vitamin A.
Selain itu, rasa dan tekstur dagingnya lebih
lembut, seperti campuran ayam dan ikan
sehingga bisa dimasak dengan cara apapun.
"Dibandingkan dengan dada ayam panggang,
daging katak jauh lebih berprotein dan rendah
lemak.
Namun walaupun kaya gizi, hidangan
yang dimasak kungpo ini memiliki kekurangan.
Kombinasi bumbu utama yang terdiri dari kecap
hitam dan saus tiram membuat masakan ini
berkadar garam tinggi, sekitar 3 gram atau 60
persen dari jumlah konsumsi garam harian,"
Menurut Lawrence, asupan garam sehari-hari
maksimal 5 gram. Faktanya, banyak masakan
katak yang dimasak dengan bumbu yang kuat
sehingga menghilangkan kadar nutrisinya.
Dia menambahkan, penelitian menunjukkan
kalau asupan garam yang tinggi dapat
meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan
risiko stroke dan penyakit jantung. Jadi, jika
Anda ingin mengonsumsi hidangan lezat ini,
baiknya untuk makan siang. Sedangkan untuk
sarapan, pilih makanan rendah sodium dan
kurangi natrium untuk makan malam.